Gunung Berapi secara umum didefinisikan sebagai
sebuah sistem saluran fluida yang terdiri atas batuan cair bersuhu tinggi yang
memiliki struktur memanjang dari kedalaman lapisan atmosfer kurang lebih 10 km
hingga permukaan bumi. Gunung berapi juga memiliki kumpulan endapan material
yang keluar saat terjadinya letusan. Material tersebut meliputi abu dan batuan
dengan berbagai ukuran.
Kondisi gunung berapi
Selama masa hidupnya, gunung berapi memiliki
kondisi atau keadaan yang terus berubah dari waktu ke waktu, terkadang masuk
kondisi tidur yang mana suatu gunung berapi namun tidak menunjukan aktivitas
sama sekali selama puluhan hingga ratusan tahun. Namun di satu kondisi gunung
akan kembali aktif dan meletus dengan dahsyat seperti yang terjadi pada gunung
Sinabung, Sumatera Utara yang terakhir kali meletus pada tahun 1600an dan pada
tahun 2010 kembali aktif serta akhirnya meletus pada tahun 2013 hingga sekarang
aktivitas letusan-nya masih berlangsung. Sementara itu untuk letusan gunung
berapi merupakan suatu aktivitas vulkanik yang sering disebut dengan istilah
erupsi. Bisa dikatakan hampir semua aktivitas letusan gunung berapi selalu
berkaitan dengan zona kegempaan aktif, hal ini terjadi akibat hubungan antar
batas lempeng yang memiliki tekanan yang sangat tinggi dan bersuhu lebih dari
1000 derajat Celcius sehingga dapat melelehkan material bebatuan di sekitarnya
dan menjadi Magma.Magma terkumpul di dapur magma yang terletak dibawah gunung
berapi, ketika dapur magma sudah penuh, maka magma akan terdorong keluar dari
gunung berapi. Magma yang sudah keluar ini disebut dengan Lava yang memiliki
suhu 700 hingga 1200 derajat Celcius. Ketika meletus, sebuah gunung berapi
dapat melontarkan berbagai material hingga puluhan kilometer jauhnya, tidak
hanya itu, awan panas dan gas beracun juga kerap kali menjadi ancaman serius
bagi penduduk yang bertempat tinggal tak jauh dari letusan. Letusan gunung
berapi merupakan salah satu bencana alam yang banyak menimbulkan berbagai
kerusakan dengan total kerugian yang besar karena menghancurkan areal pemukiman
dan pertanian penduduk, belum lagi dampak lainnya seperti pencemaran udara oleh
gas beracum serta memicu penyebab banjir lahar
dingin yang dapat merusak infrastruktur umum.
Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab gunung meletus :
1. Peningkatan Kegempaan Vulkanik
Yang ditandai dengan terjadi aktivitas yang tidak
biasa pada gunung berapi, misalnya frekuensi gempa bumi meningkat yang mana
dalam sehari bisa terjadi puluhan kali gempa tremor yang tercatat di alat
Seismograf. Selain itu terjadi peningkatan aktivitas Seismik dan kejadian vulkanis
lainnya hal ini disebabkan oleh pergerakan magma, hidrotermal yang berlangsung
di dalam perut bumi.
Jika tanda tanda seperti diatas muncul dan terus berlangsung dalam beberapa
waktu yang telah ditentukan maka status gunung berapi dapat ditingkatkan
menjadi level waspada. Pada level ini harus dilakukan penyuluhan kepada
masyarakat sekitar, melakukan penilaian bahaya dan potensi untuk naik ke level
selanjutnya dan kembali mengecek sarana serta pelaksanaan shift pemantauan yang
harus terus dilakukan.
2. Suhu Kawah Meningkat Secara Signifikan
Sebagai tanda bahwa magma telah naik dan mencapai
lapisan kawah paling bawah sehingga secara langsung akan mempengaruhi suhu
kawah secara keseluruhan. Pada gunung dengan status normal, volume magma tidak
terlalu banyak terkumpul di daerah kawah sehingga menyebabkan suhu di sekitar
normal.
Naiknya magma tersebut bisa disebabkan oleh
pergerakan tektonik pada lapisan bumi dibawah gunung seperti gerakan lempeng
sehingga meningkatkan tekanan pada dapur magma dan pada akhirnya membuat magma
terdorong ke atas hingga berada tepat dibawah kawah. Pada kondisi seperti ini,
banyak hewan hewan di sekitar gunung bermigrasi dan terlihat gelisah. Selain
itu meningkatnya suhu kawah juga membuat air tanah di sekitar gunung menjadi kering.
3. Terjadinya Deformasi Badan Gunung
Hal ini disebabkan oleh peningkatan gelombang
magnet dan listrik sehingga menyebabkan perubahan struktur lapisan batuan
gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam sepeti dapur magma yang volume-nya
mengecil atau bisa juga saluran yang menghubungkan kawah dengan dapur magma
menjadi tersumbat akibat deformasi batuan penyusun gunung.
4. Lempeng lempeng Bumi Yang Saling Berdesakan
Hal ini menyebabkan tekanan besar menekan dan
mendorong permukaan bumi sehingga menimbulkan berbagai gejala tektonik,
vulkanik dan meningkatkan aktivitas geologi gunung. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa lempeng merupakan bagian dari kerak bumi yang terus
bergerak setiap saat, dan daerah pengunungan merupakan zona dimana kedua lempeng
saling bertemu, desakan lempeng bisa juga menjadi penyebab perubahan struktur
dalam gunung berapi.
5. Akibat Tekanan Yang Sangat Tinggi
Beberapa penyebab seperti yang dijelaskan pada
point sebelumnya mendorong cairan magma untuk bergerak ke atas masuk ke saluran
kawah dan keluar. Jika sepanjang perjalanan magma menyusuri saluran kawah
terdapat sumbatan, bisa menimbulkan ledakan yang dikenal dengan letusan gunung
berapi. Semakin besar tekanan dan volume magma-nya maka semakin kuat ledakan
yang akan terjadi.
Tanda tanda Gunung Berapi
Akan Meletus
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
sejak lama, baik oleh tenaga ahli ataupun oleh masyarakat awam, dapat
disimpulkan sebelum terjadi letusan gunung kerapkali dijumpai tanda atau ciri
ciri yang sangat spesifik yang mana tingkat keakuratan-nya cukup tinggi.
Berikut adalah tanda ciri ciri gunung api akan
meletus yang sering terjadi disekitar gunung :
a. Suhu Disekitar Gunung Meningkat – Terutama dapat
dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di lereng ataupun kaki gunung.
Penyebabnya karena aktivitas magma semakin meningkat sehingga berkumpul di
dekat permukaan bumi, sehingga suhu panas dari magma tersebut merambat hingga
mempengaruhi lapisan tanah ada ada diseluruh badan gunung. Kesimpulan-nya jarak
antara magma dengan permukaan bumi lebih dekat dari biasanya.
b. Mata Air Mengering – Tanda ini sebenarnya masih
berkaitan dengan point sebelumnya, karena magma terdorong keatas sehingga jarak
antara magma dan lapisan tanah menjadi lebih dekat, akibatnya air tanah menguap
dan kering, karena pada lapisan tertentu didalam tanah suhu menjadi sangat
panas sehingga mengeringkan sumber mata air.
c. Tumbuhan Sekitar Gunung Layu – Karena panasnya
suhu didalam tanah meningkat secara signifikan maka banyak tumbuhan layu.
Efeknya lebih parah daripada layu karena musim kemarau. Saat magma terkumpul
tepat dibalik gunung, ada salah satu lokasi yang dimana magma dapat bergerak ke
atas dekat dengan lapisan tanah. Itulah kenapa tumbuhan layu dan mati hanya
terjadi pada titik tertentu saja sebelum gunung meletus dan dapat menjadi
penyebab pemanasan global dikarenakan panasnya suhu.
d. Hewan Liar Turun Gunung – Salah satu tanda yang
sering dijumpai penduduk adalah banyak binatang atau hewan liar yang sebelumnya
jarang terlihat turun ke pemukiman penduduk yang berada di kaki gunung. Hal ini
terjadi karena hewan merasa tidak nyaman dengan peningkatan suhu yang terjadi
di dekat puncak gunung tempat habitat asli mereka.
e. Sering Terdengar Suara Gemuruh – Kejadian ini
menandakan terjadinya peningkatan aktivitas magma di perut gunung selain itu
sebagai bukti bahwa tekanan semakin tinggi sehingga tak jarang suara gemuruh
disertai oleh keluarnya gas dan debu vulkanik. Intesitas suara gemuruh
tergantung dari status gunung saat itu, jika sudah berstatus siaga tentu saja
akan terdengar lebih sering daripada saat berstatus waspada.
Dampak Letusan Gunung Berapi
Setiap bencana alam pasti membawa dampak tersendiri yang dirasakan oleh
penduduk yang berada disekitar bencana. Biasanya bencana alam identik dengan
dampak negatif namun tidak demikian terjadi pada letusan gunung berapi yang
justru membawa dampak positif disamping terdapat juga efek negatifnya.
Berikut ini adalah
dampak letusan gunung berapi baik yang positif maupun negatif :
a. Dampak Negatif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak negatif mengenai letusan gunung
berapi :
- Asap dan debu yang banyak keluar saat sebelum ataupun sesudah letusan dapat menyebabkan ISPA bagi masyarakat yang tinggal didekat lokasi bencana.
- Dengan meletusnya gunung berapi, maka otomatis segala aktivitas penduduk menjadi lumpuh sehingga ekonomi tidak berjalan dengan semestinya
- Lava dan Lahar akan merusak semua yang dilaluinya seperti hutan, sungai, lahan pertanian maupun pemukiman penduduk.
- Karena lahar merusak hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem hayati wilayah tersebut.
- Terjadinya pencemaran udara karena saat terjadi letusan, gunung berapi mengeluarkan debu dan gas gas beracun yang mengandung Sulfur dioksida, Hidrogen sulfida, Nitrogen dioksida.
- Menganggu Parawisata yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum terjadinya bencana menjadi tujuan destinasi wisata. Dengan letusan gunung berapi, beberapa lokasi wisata ditutup sehingga menghambat laju ekonomi.
b. Dampak Positif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak positif pada letusan gunung berapi
:
- Saat terjadi letusan, banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan gunung yang mana dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bagunan.
- Besarnya volume material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru yakni sebagai penambang pasir.
- Tanah tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur, tentu saja hal ini sangat menguntungkan para petani dimana mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli pupuk.
- Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air makdani yaitu mata air yang kaya dengan kandungan mineral.
- Selain itu muncul pula sumber air panas/ geyser baru secara bertahap dan periodik, hal ini tentu saja dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kesehatan kulit.
- Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi sangat potensial untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tentu saja bernilai ekonomis.
Peristiwa
Letusan Gunung Berapi Di Indonesia
Karena Indonesia merupakan negara dengan konsentrasi gunung berapi tertinggi
di dunia maka tak heran hal tersebut menyebabkan sering terjadinya bencana
gunung berapi. Hingga saat ini terdapat beberapa letusan gunung berapi yang
memiliki skala letusan besar. Perlu diketahui skala letusan gunung menggunakan
pengukuran berdasarkan VEI (Volcanic Explosivity Index).
Berikut peristiwa letusan gunung berapi yang pernah
terjadi di wilayah Indonesia:
1. Gunung Kelud (Jawa Timur) –Diketahui sudah
meletus sejak abad 15 hingga terjadi terakhir kali pada beberapa tahun yang
lalu dimana muncul sebuah gunung baru dan terletak di tengah kawah. Letusan
gunung kelud terbesar berada pada VEI skala 4 dan menimbulkan banyak korban
jiwa.
2. Gunung Merapi (Yogyakarta) – Merupakan gunung api
paling aktif Indonesia atau bahkan Dunia karena intensitas letusan-nya
tergolong sangat sering terjadi. Letusan kecil terjadi setiap 2 hingga 3 tahun
sekali dan letusan dengan skala lebih besar biasanya terjadi setiap 15 tahun
sekali. Beberapa kali terjadi letusan dahsyat gunung merapi seperti yang
terjadi pada tahun 1006 yang membuat seluruh pulau jawa diselimuti awan
vulkanik dan letusan pada tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400
orang.
3. Gunung Galunggung (Tasikmalaya) – Terakhir kali
meletus pada tahun 1982 dimana skala letusannya mencapai VEI 5 yang artinya 10
kali lebih kuat dibandingkan dengan letusan skala VEI 4. Sebelum terjadi
letusan diketahui air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Selama letusan
mengeluarkan hujan pasir yang sangat panas sehingga menghancurkan 114 desa dan
menewaskan 4011 jiwa.
4. Gunung Agung (Bali) – Terakhir kali meletus pada
tahun 1963 dimana terjadi ledakan keras dan mengirimkan material setinggi 8
hingga 10 kilometer ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar.
Letusan gunung agung menghancurkan desa desa dan menewaskan ribuan orang dalam
dua periode letusan yang terjadi antara bulan maret hingga mei 1963.
5. Gunung Krakatau (Selat Sunda) – Terakhir kali
meletus pada tahun 1883 dimana suara letusannya terdengar hingga jarak ribuan
kilometer. Selain letusan, tsunami juga menerjang desa desa di pesisir selatan
lampung dan barat Banten. Bencana tersebut menewaskan kurang lebih 36.000 jiwa
dan mempengaruhi iklim dunia saat itu yang mana abu vulkaniknya mencapai
wilayah amerika dan menutupi atmosfer selama dua hari.
6. Gunung Tambora (Lombok) – Letusan dahsyat terjadi
pada bulan april 1815 merupakan bencana letusan gunung berapi terbesar yang
terjadi pada jaman modern selain letusan gunung Toba yang terjadi pada jaman
purba dan letusan gunung Taupo pada tahun 181. Memiliki skala VEI 7 dan suara
letusan terdengar hingga pulau sumatera yang berjarak 2000 km dari lokasi serta
menewaskan 71.000 orang meninggal akibat letusannya. Akibatnya pada tahun
berikutnya atau 1816 terjadi kondisi tidak adanya musim panas di benua di dunia
seperti Eropa dan Amerika dimana pada bulan Juli, suhu udara turun
sehingga menimbulkan bencana kelaparan karena kegagalan panen.
sumber ( http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/gunung/penyebab-gunung-meletus )
0 komentar:
Posting Komentar