Perang Dunia II telah mengubah banyak hal di dunia, terutama dalam hal bagaimana negara melindungi diri sekarang. Rusia yang selalu berkompeten dengan Amerika, mulai aktif mengejar produksi tenaga nuklir dan senjata di berbagai reaktor pada akhir perang.
Mereka membangun sebuah fasilitas nuklir rahasia yang menggunakan air dari danau terdekat untuk pendinginan dan pembuangan limbah. Salah satu danau tersebut yakni Danau Karachay.
Danau Karachay yang terletak di pegunungan Ural selatan ini digunakan sebagai tempat pembuangan limbah radioaktif dari fasilitas senjata nuklir Uni Soviet, terutama Mayak. Hal ini membuat danau ini menjadi tempat paling beracun di dunia. Berdiri di pinggirnya saja sudah cukup dosis radioaktif untuk membunuh manusia.
Mereka menggunakan sistem pendinginan terbuka yang membuat air di danau terkontaminasi. Melansir dari Daily Mail, Jumat (02/12/2016), keberadaan Mayak di danau tersebut secara resmi terungkap pada tahun 1990.

Peningkatan kasus kanker (21%), cacat lahir (25%), dan leukimia (41%) di wilayah sekitar danau mengungkap apa yang dilakukan pemerintah Rusia di sana. Dua tahun setelah keberadaannya terungkap, barulah presiden Rusia saat itu, Boris Yeltsin menandatangani dekrit yang memungkinkan akses bagi ilmuwan Barat ke tempat tersebut.
Sejak tahun 1960-an, danau itu mulai mengering dan wilayahnya turun. Pada tahun 1968, daerah tersebut mengalami kekeringan yang membuat debu danau terbawa angin dan meracuni setengah juta orang.
Jadi antara tahun 1978 dan 1986, insinyur Rusia secara bertahap mengisi danau yang telah kering dengan beton untuk mencegah kontaminasi udara. Mereka menggunakan lebih dari 10.000 blok beton berongga untuk mencegah sedimen dari pergeseran.
Pada tahun 1990, daerah buangan limbah itu memancarkan radiasi yang sangat kuat. Cukup untuk memberikan manusia dosis mematikan jika terkena hanya satu jam. Kini, meski telah benar-benar terisi beton, danau ini masih sangat berbahaya.
sumber artikel ini dari : http://www.liputan6.com
sumber artikel ini dari : http://www.liputan6.com
0 komentar:
Posting Komentar